Indonesia adalah negara dengan sejuta keberagaman. Suku, budaya, agama dan aliran kepercayaan. Keberagaman yang ada telah menjadi simbol persatuan dan dikemas dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, kita harus menjaganya agar tetap utuh dan harmonis.
Nilai-nilai keberagaman merupakan salah satu karakter yang ditanamkan di SMP Lazuardi Al-Falah Depok kepada para siswa, supaya siswa mampu menginternalisasikan dalam kehidupannya dengan langsung terlibat dalam budaya keberagaman.
Dalam hal ini, SMP Lazuardi Al-Falah mengajarkan nilai-nilai tersebut yang dirangkum kedalam 20 character building (CB). 20 sifat tersebut antara lain seperti loving, altruism, toleransi, hingga Istiqomah bukan hanya teori semata, tetapi juga prakteknya.
Pada Selasa pagi (18/10) siswa kelas 8 dan perwakilan OSIS SMP Lazuardi Al-Falah melakukan field trip kunjungan ke rumah ibadah agama Katolik, tepatnya di Gereja Santo Paulus Depok yang berada di Jl. Melati No.4, Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat.
Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Abdul Hakim mengaku sangat senang bisa diterima dan berkunjung langsung ke gereja.
"Terima kasih banyak, kami sangat senang bisa diterima secara langsung, maksud dan tujuannya adalah ingin belajar, mengenalkan keberagaman yang ada di Indonesia, terutama dari agama Katolik".
Lanjut Hakim "Kita semua bersaudara, saudara dalam bingkai NKRI, sesama anak bangsa, semoga kunjungan ini dapat mempererat tali silaturahim dan juga membuka ruang dialog diantara kedua belah pihak". Tuturnya saat memberikan kata sambutan.
Suasana kunjungan tersebut sangat akrab. Pada kesempatan tersebut juga diadakan Tanya jawab antara Pengurus Gereja dan siswa tentang ajaran agama Katolik dan tata cara peribadatan, suasana dialog sangat hangat dan penuh kekeluargaan.
Pengurus gereja Katolik, dalam hal ini Pastor Paroki Romo Agustinus Anton Widarto sangat menyambut baik niat dan tujuan kunjungan dari SMP Lazuardi Al-Falah.
"Terima kasih banyak atas kunjungannya, semoga ini bisa menjadi tambahan ilmu pengetahuan untuk adik-adik SMP, patut kita lestarikan budaya saling sapa mengunjungi dan belajar toleransi".
Romo Agustinus menambah, "kunjungan ini merupakan wujud rasa optimisme bahwa kebersamaan dan persatuan dalam keberagaman di Indonesia akan tetap terjaga".
Hal ini juga sebagai tanda terciptanya sikap toleran antar umat beragama, terutama kepada anak-anak.
Dia berharap, kerukunan antar umat beragama di Indonesia bisa terus dijaga agar kenyamanan setiap pemeluk agama di Indonesia bisa terus dirasakan.
“Dampak dari kunjungan ini yang utama kerukunan (antar umat beragama), kemudian kami merasa nyaman hidup bersama dilingkungan ini. Hidup di kota Depok, kami merasa nyaman,” pungkasnya.
Tak hanya itu guru pendamping SMP Lazuardi Al-Falah, Winda Kusumawardhani mengaku juga baru pertama kali mengunjungi rumah ibadah agama lain. Dia mengaku mendapat informasi baru dan sangat mengesankan.
"Baru sekarang, asyik jadi dapat informasi baru," terang Winda.
Hadir pula menemani Romo Agustinus Anton Widarto, ibu Inna Ludovica
Dewan Keuangan Paroki bagian Rumah Tangga dan Pengelolaan Gedung, Darius Leka. SH. Ketua Sie HAAK (Hubungan Antar Agama Kepercayaan) dan FX Kurniadhi Widjojo Koordinator Bidang Kemasyarakatan.
Tidak hanya dialog, kami juga diajak untuk berkeliling dan di kenalkan berapa bagian dari Gereja dan ditutup dengan penyerahan masing-masing cendera mata dari kedua pihak".
Penulis
Admin