Stres, kita familiar mendengar kata tersebut, kita sering mendengar teman mengeluh bahwa mereka stres, atau mengalami stres secara langsung akibat banyak pikiran. Namun anak-anak zaman sekarang sering juga mengeluh bahwa mereka lelah dan stres, apakah itu mungkin? Apakah anak anak mampu mengalami stress? Kalaupun mengalami stress, apakah yang mereka pikirkan sehingga bisa menyebabkan stres?
Pada definisi, stres adalah gangguan mental yang disebabkan oleh tekanan dari luar maupun dari dalam diri kita sendiri. Stress bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti lingkungan yang beracun, dan faktor pribadi yang bisa dipicu oleh keadaan finansial pribadi dan masalah dengan anggota keluarga.
Jika dilihat dari penjelasan di atas, sepertinya stres pada kalangan anak itu tidak memungkinkan. Mereka tidak harus memikirkan uang, tidak harus mendukung keluarga dengan mempunyai pekerjaan, tapi apakah stres pada anak mungkin? Jawabannya: iya, anak memiliki stres sangat mungkin.
Walau tidak harus memikirkan uang, ataupun mendukung keluarga, seorang anak bisa terkena stres. Salah satu faktor anak terkena stres adalah dari lingkungan keluarga. Ketika seorang anak terpaksa melihat orang tuanya berdebat dan bertengkar didepannya, anak tersebut akan merasa takut, dan bingung akan apa yang sedang terjadi, perasaan itu dan gambar orang tuanya yang bertengkar akan melekat kepada anak tersebut dan membebankan pikirannya. Namun, alasan yang paling umum untuk anak terkena stres adalah karena ditekan. Ditekan bisa dari beragam sumber, seperti ditindas di sekolah oleh rekan sekelasnya, dan dipaksa oleh orang tuanya untuk mengikuti pelajaran tambahan untuk mendapat nilai yang bagus ataupun sebuah prestasi. Secara tidak disadari, memaksa anak untuk mendapat nilai yang bagus memiliki dampak yang buruk terhadap anak tersebut, seperti kurang tidur dan pola makan yang tidak teratur, alasan tersebut bisa menyebabkan stres pada anak, dan pada waktunya, akan membuat anak tersebut breakdown dan melakukan hal negatif, seperti merokok, meminum minuman keras, ataupun menyakiti diri sendiri.
Seorang anak yang stres bisa diidentifikasi dari tingkah laku dan personalitasnya. Keluhan- keluhan berupa sakit kepala, dan kepribadian yang berubah termasuk gejala stres. Membantu keadaan tersebut tidaklah sulit, sisihkan beberapa jam di hari Anda untuk duduk dan berbicara dengan anak Anda, menonton film bersamanya, makan malam, habiskan waktu dengan anak Anda, bentuklah sebuah kedekatan dengannya. Jika anak Anda stres, jangan ditambah stres nya dengan memberi tuntutan yang berlebihan seperti harus mendapatkan peringkat 1 di sekolah, atau mengengkang anak Anda dari melakukan hal hal yang sifatnya non-akademis seperti bermain bersama temannya, hal tersebut bisa membuat stres anak Anda meningkat dan memarah.
Untuk menegaskan, stres adalah gangguan mental akibat tekanan dari luar maupun dari dalam, anak mampu mempunyai stres karena lingkungan yang buruk atau keluarga yang sering bertengkar. Membantu anak yang memiliki stres tidak sulit, habiskanlah waktu bersama anak Anda, dan jangan buat tuntutan atau mengengkang anak Anda.
Sumber : Hastuti, R. Y., & Baiti, E. N. (2019). Jurnal Ilmiah Kesehatan, 8(2), 84-93.
Penulis
Admin